Review Film Ford v Ferrari 2019
Kisah nyata yang kembali diadaptasi dalam film hollywood dan kali ini Fox membuat film yang akan mengajak Anda untuk melihat persaingan antara dua pemilik pabrikan mobil bermerek yang sudah tidak asing lagi di telinga Anda, Enzo Ferrari dan Henry Ford II. Sutradara James Mangold terpilih untuk menampilkan balapan sengit selama 24 jam yang terjadi di sirkuit yang belokasi di Le Mans, Prancis pada tahun 1966. Film berjudul Ford v ferrari ini tayang di layar kaca mulai tanggal 15 November 2019.
Film ini dimulai dari cerita Henry Ford II mendengar isu kemunculan mobil-mobil baru yang menjadi pesaingnya. Ford kehilangan pasarnya dan terancam bangkrut oleh mobil yang lebih diminati para anak muda. Kemudian Lee lacocca yang diperankan Jon Bernthal memberi ide kepada henry untuk membeli saham dari ferrari agar mobil mereka bisa mengikuti balapan dan kemudian menjadi diminati oleh para anak muda.
Namun karena kotornya permainan bisnis yang ada pada lingkaran distributor mobil terkenal, hal tersebut membuat ford merasa dibohongi oleh ferrari yang memberikan sahamnya kepada pesaingnya. Selain merasa ditipu, Henry Ford juga dihina oleh pemilik ferrari dan itu membuatnya dendam yang kemudian membuat henry ford bertekad untuk melawan ferrari pada ajang balapan.
Persaingan dan Persahabatan yang Penuh Dinamika
Seperti yang diceritakan, Ford v Ferrari menceritakan tentang persaingan antara dua pabrikan mobil ternama pada sebuah balapan yang dilakukan selama 24jam di Le Mans, Prancis. Cerita yang ada pada film ini akan membuat penonton antusias mengikuti hingga akhir film.
Selain pertarungan yang terjadi di balapan, para penonton juga akan dibuat melihat lebih dekat tentang hubungan persahabatan antara kedua tokoh utama. Contohnya hubungan Caroll Shelby seorang mantan pembalap dengan Ken Miles si montir yang juga seorang pembalap handal yang sering diuji.
Ken di satu sisi membutuhkan uang untuk biaya hidup keluarganya, tetapi di sisi lain dia harus berada dan bekerja dibalik layar walaupun dia ingin ikut bertanding pada ajang balapan. Keduanya bekerja dibawah naungan Ford dan berusaha untuk merakit sebuah mobil yang bisa menandingi Ferrari.
Duet Epic Dari Duo Christian Bale dan Matt Damon
Duet yang sempurna dari Christian Bale dan Matt Damon ini menjadi salah satu daya tarik pada film ini. Damon memerankan Carroll Shelby yang merupakan satu satunya pembalap asal amerika yang bisa memenangkan pertandingan 24jam di sirkuit yang berada di Le Mans.
Kemudian Christian Bale si aktor yang selalu tampil totalitas pada setiap perannya, disini menjadi Ken Miles seorang montir handal yang juga merupakan pembalap amatir. Bale berhasil memerankan tokoh keras kepala yang selalu berusaha untuk orang-orang yang dicintainya.
Bale dan Damon bisa membangun chemistry yang baik, dari persahabatan yang enggak goyah walaupun banyak masalah atau pergolakan batin yang dialami oleh si ken. Juga momen yang menegangkan pada saat merakit mobil balap terbaru dan hingga momen memenangkan pertandingan yang bisa mengubah sejarah pada industri otomotif.
Latar Visual Yang Klasik Italia Era Tahun 60an
Dikutip dari http://www.maha168.com/id/slots.html Latar film Ford v Ferrari ada pada sekitar tahun 60an yang menampilkan efek warna yang agak oranye untuk mendukung suasana klasik. Kesan klasik juga didukung dengan benda klasik seperti radio jadul serta mobil tahun 60an, hingga para reporter yang masih menggunakan mesin tik.
Visual tahun 60an ini juga didukung oleh pakaian para pemeran baik aktor wanita maupun aktor pria yang sesuai dengan era 60an, contohnya aktor pria memakai setelan jas dengan dipadukan dengan kacamata hitam besar dengan gaya rambut yang klimis.
Musik pendukung yang tepat juga membuat suasana menjadi terbangun di film Ford v Ferrari. Terutama pada saat berada di lintasan balapan yang sangat memacu adrenalin, dengan pemilihan lagu “Gimme Shelter” milik band The Rolling Stones yang legendaris.
Secara keseluruhan Ford v Ferrari merupakan film yang layak untuk Anda tonton, karena film ini bisa membuat Anda merasakan semangat serta sedikit memicu adrenalin ketika melihat ulang balapan sengit yang terjadi di sirkuit Le Mans, Prancis pada tahun 1966.
Lihat Juga : Review Film IP Man 4 The Finale